Saturday, August 8, 2015

10 Teknik kamera yang harus diketahui semua fotograper - Bagian 1

Meskipun butuh bertahun-tahun untuk menguasai teknik fotograpi yang akan membantu anda menghasilkan foto yang bagus, tak peduli seberapa tinggi kemampuan anda dan apapun genre yang anda pilih, selalu lebih baik untuk membuat semuanya lebih sederhana.

Untuk membantu anda, kami telah merangkum 10 teknik fotografi yang harus dikuasai oleh semua fotograper. Kita mulai dari bagaimana mengontrol fokus kemudian menggunakan eksposur kompensasi, white balance, dll.

1. Mengendalikan fokus

Biarkan kamera anda pada mode auto, maka kamera akan menggunakan titik fokus ditengah untuk mencari fokus. Meskipun hal ini bisa saja menghasilkan fokus yang tajam untuk banyak situasi, namun agar dapat lebih kreatif maka lebih baik untuk dapat mengendalikan titik fokus sendiri.

Subjek pilihan anda tidak selalu berada di tengah-tengah frame, bukan?

Jadi, skill pertama yang harus anda kuasai adalah bagaimana cara memfokuskan kamera anda dititik yang anda inginkan jadi tajam.


Kamera anda memiliki beberapa titik fokus yang tersebar dalam frame - anda bisa melihatnya lewat viewfinder - dan titik-titik fokus tersebut adalah solusi yang optimal untuk melakukan fokusing terhadap subjek yang tidak berada ditengah frame.

Anda hanya perlu mengatur kamera anda ke single-point AF mode, ketimbang menggunakan multiAF ataupun Auto AF.

Pilih satu-satu

Prosedur yang tepat untuk memiih titik fokus bervariasi tergantung dari merk kamera anda, untuk Canon biasanya anda harus menekan tombol pemilih titik AF, kemudian memutar input dial atau menggunakan tombol pemilih dibagian belakang kamera.
Untuk kebanyakan kamera DSLR Nikon, begitu anda telah memilih mode single-point AF, anda tinggal menggunakan tombol empat arah yang berada dibagian belakang kamera untuk memindahkan titik fokus.
Intiplah viewfinder kamera anda saat anda melakukannya, dan anda akan melihat titik fokus yang aktif akan bernyala merah ketika anda memindahkannya.

Kekurangan dari penggunaan titik fokus yang berada disisi luar frame pada kebanyakan kamera adalah titik-titik fokus tersebut tidak begitu sensitif daripada titik fokus yang ditengah frame. Ini berarti titik fokus tersebut akan kesulitan mendapatkan fokus pada kondisi kurang cahaya, kurang kontras, ataupun menggunakan lensa dengan apertur terlebarnya antara f/5.6 atau lebih kecil.

2. Mendapatkan White Balance yang akurat setiap saat


Anda mungkin melupakan semua pengaturan tentang white balance - terutama bila anda selalu memotret menggunakan RAW, karena anda dapat mengubah-ubah setingan white balance nanti ketika anda memprosesnya.

Namun, anda perlu memperoleh white balance yang tepat untuk mendapatkan eksposure dan warna yang tepat.

Warna-warna yang kuat

Pengaturan white balance otomatis pada kamera anda biasanya sudah cukup mumpuni untuk menangkap warna dengan benar dibanyak kondisi pencahayaan, tapi bukan berarti tidak pernah salah.

Situasi yang pas untuk anda menggunakan manual preset dari white balance adalah ketika subjek anda didominasi oleh satu warna atau tone, seperti langit yang biru, sunset yang orange, bahkan warna hijau dilapangan yang penuh dengan rerumputan.

Pada situasi tersebut, white balance otomatis akan mengatur nilai yang berlawanan dengan warna-wana yang kuat tersebut, jadi anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik bila memilih white balance yang sesuai dengan kondisi saat anda melakukan pemotretan.

White balance yang sebenarnya dari cahaya saat sunrise atau sunset adalah mendekati dari cahaya tungsten ataupun pencahayaan buatan - sekitar 3200K. Namun bila anda memilih pengaturan ini maka anda akan kehilangan "rasa hangat" yang ingin anda ambil.
Alih-alih, cobalah untuk mengatur white balance pada Daylight, atau Cloudy, agar anda dapat mengambil pesona cahaya kejinggaan yang indah.

Mengatur Custom White Balance - di kamera maupun di komputer

Untuk warna yang tepat, anda harus dapat mengontrol dan membuat custom white balance sesuai dengan pencahayaan yang anda hadapi. Ada beberapa aksesoris yang dapat membantu anda untuk melakukan ini, salah satunya adalah white balance lens cap - namun anda bisa melakukan penyetingan custom white balance dengan lebih murah menggunakan grey card ataupun selembar kertas putih.
Begitu anda memilikinya, cobalah dua cara sederhana untuk membuat custom white balance baik di kamera maupun di software pengolah gambar yang anda miliki.

Dari software -

Syarat utamanya adalah memotret dengan Raw, jadi anda dapat mengatur white balance nanti saat mengolahnya di software pengolah Raw, seperti Adobe Camera Raw. Anda dapat menggunakan 'slider' untuk mengatur colour balance, dan disoftware tersebut juga ada fitur white balance tool, klik pada daerah netral dalam gambar menggunakan tool ini untuk mengatur white balance.
Namun bagaimana bila tidak ada warna netral dalam foto yang anda ambil? Jawabannya adalah dengan menggunakan grey card tadi, taruh grey card dalam 'scene' yang ingin anda ambil. Cukup di satu frame saja, karena anda akan menggunakan frame ini untuk mengatur gambar-gambar lain yang diambil di pencahayaan yang sama.

1. Menggunakan kartu sebagai referensi
Letakkan kertas putih atau grey card di pencahayaan yang sama dengan subjek yang ingin anda ambil. Pilih preset white balance di kamera - seperti Daylight - dan pastikan anda memotret menggunakan Raw.


2. Membuka jepretan referensi
Ambil gambar dengan kartu berada didalam frame, kemudian singkirkan kartu itu dan teruskan memotret. Kemudian, di PS, buka foto dari kartu tersebut dan klik pada kartu menggunakan white balance tool. Catat nilai dari temperature dan tint yang dihasilkan, kemudian masukkan nilai tersebut untuk setiap file Raw yang diambil pada kondisi pencahayaan yang sama.


3. Adobe Camera Raw
Adobe Camera Raw di Photoshop CS memiliki fitur untuk memilih semua gambar dan melakukan singkronisasi hasil editan satu gambar ke semua gambar yang ada. Fitur ini memudahkan anda untuk mengatur white balance untuk semua gambar anda sekaligus.

Cara mengatur custom white balance di kamera - 

Mengatur custom white balance dikamera akan menghemat waktu anda pada saat memproses gambar nanti. Lagi-lagi, awali pemotretan dengan kertas putih atau grey card di bawah pencahayaan yang sama dengan subjek anda. Kami menggunakan Canon pada tutiorial ini, namun pada kamera lain prosesnya tidak jauh berbeda.

1. Ambil gambar kertas putih atau grey card - sebisa mungkin memenuhi bagian tengah dari framenya, gunakan preset WB apa saja.

2. Pilih menu Custom WB di kamera.

3. Cari hasil jepretan kertas putih atau grey card tadi, kemudian tekan OK.

4. Buka menu white balance, kemudian pilih custom white balance sebagai preset yang baru.

3. Cara mengambil fokus dari subjek yang bergerak


Mengambil fokus dari subjek yang diam tidaklah susah, namun tidak semua subjek akan diam saja menunggu anda melakukan komposisi dan mengambil foto. Karena itu, anda harus menguasai seni dari mengambil fokus dari subjek yang bergerak.
Untuk melakukannya, ganti mode AF dari Single Shot (Canon) atau One Shot (Nikon) ke Continus atau AI servo mode. Sekarang, setelah anda mengunci fokus pada subjek anda dengan menekan separuh tombol shutter, kamera akan terus melakukan fokusing ketika subjek bergerak, sampai anda menekan penuh tombol shutter.

Tips dari Expert : Banyak DSLR yang memiliki tombol di belakang body yang dapat berfungsi untuk mengaktifkan autofokus. Artinya anda dapat menggunakan jempol anda untuk mencari fokus, dan telunjuk anda menekan shutter ketika anda ingin menjepret.

Kenapa gambar yang saya jepret terlihat blur?
Ketika anda ingin menguasai teknis fokus, anda juga perlu mengetahui kenapa gambar yang anda ambil tidak tajam. Hal ini bisa terjadi karena masalah fokusing, bisa juga karena guncangan ataupun pergerakan dari subjek. Anda harus bisa menemukan sumber masalahnya kemudian memperbaiki dan mencoba lagi.
1. Salah fokus
Bila blurnya karena salah fokus, anda akan melihat area tajam dibagian depan atau belakang dari subjek yang anda foto. Bila anda tidak melihat ada bagian yang tajam, salah fokus akan menghasilkan blur yang seragam diseluruh bagian foto.

2. Gerakan
Cukup mudah untuk mengetahui blur yang disebabkan oleh gerakan, lihatlah pada bagian yang terang, bila ada tanda seperti pergeseran cahaya maka itu berarti blurnya karena gerakan kamera.

4. Cara menggunakan eksposure kompensasi


Menentukan apakah eksposure perlu ditambah atau dikurangi bisa cukup memusingkan, karena pengaturan yang perlu dilakukan biasanya berlawanan dari apa yang anda perkirakan.

Begini cara untuk melakukan kompensasi eksposur untuk menerangkan atau menggelapkan gambar anda.

Subjeknya cerah - Bila subjek mengandung banyak area cerah maka anda akan menyadari bahwa kamera anda akan menghasilkan gambar yang undereksposur. Pada situasi ini, anda perlu menekan dan menahan tombol eksposure kompensasi, naikkan nilai eksposur dengan memutar dial untuk memasukkan nilai +1 atau lebih , kemudian jepret lagi.

Subjeknya gelap - Bila subjek anda cenderung gelap, maka kamera anda cenderung menghasilkan gambar yang over-eksposur, jadi anda perlu mengurangi eksposure, dengan cara yang sama seperti sebelumnya namun putar dial berlawanan arah untuk memasukkan nilai -1 atau lebih rendah.


Membaca histogram

Cara termudah untuk ngecek apakah nilai eksposur dari gambar yang anda ambil adalah dengan melihat grafik histogram. Grafik ini menunjukkan distribusi tone dari gambar yang anda ambil, jadi anda dapat mengecek nilai eksposure selagi anda memotret.

Untuk dapat memahami fitur ini, anda harus mengetahui karakteristik dari grafik yang menunjukkan apakah gambar yang anda ambil itu undereskposur ataupun overeksposur.


Overeksposur (kiri) - Ada celah dibagian kiri dari histogram, dan grafik terlihat condong kebagian kanan.

Undereksposur (kanan) - Ada celah dibagian kanan dari histogram, dan grafik terlihat condong kebagian kiri.

Lihat juga : Histogram? Apa sih itu.




(all images and original article by Jeff Meyer/Digital Camera World)

No comments:

Post a Comment